Sebagai muslim kita bersaudara. maka marilah kita perkuat ukhuwah islamiyah tanpa melihat golongan apapun kita dari suku manakah kita, tapi bersatulah karena Allah SWT.

Tuesday, August 18, 2009

Buru Teroris Jangan dari Jubah dan Janggut


Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam tidak terjebak pada kecurigaan yang berlebihan terhadap aktivitas dari kelompok Islam tertentu yang melakukan dakwah selagi ajaran yang disampaikan tidak bertentangan dengan Islam.

Pernyataan MUI ini berkaitan dengan 12 Orang warga Sulawesi, pengikut Jamaah Tabligh yang ditangkap polisi di Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah. Mereka diciduk karena dilaporkan warga ketika tengah berdakwah di Masjid Nurul Huda, Desa Sida Kangen, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.

Menurut pengurus MUI KH Amidan, kecurigaan yang berlebihan akan mengakibatkan ketakutan umat dalam menjalankan perintah agama. Masyarakat menjadi takut mengikuti kegiatan dakwah, datang ke masjid atau menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren.

"Janganlah memperbesar kecurigaan yang berlebih. Kalau soal teroris itu urusan intelijen. Masyarakat memang harus waspada, tapi tidak gampang menuduh karena berbahaya nantinya," papar Amidan kepada okezone, Selasa (18/8/2009).

Dia mengungkapkan, Jamaah Tabligh memang melakukan syiar Islam dari satu masjid ke masjid lainnya. Mereka itikaf atau tinggal di dalam masjid dan berdakwah untuk memakmurkan rumah Allah tersebut.

"MUI melihat ibadahnya sama, ajarannya tak ada yang berbeda. Malah mereka lebih kusuk dalam beribadah. Mereka memperbanyak dzikir, puasa, dan tinggal di masjid untuk beberapa lama. Kemudian pindah ke masjid lainnya untuk salat subuh," terangnya.

Namun yang berbeda, sambung dia, mungkin dalam gaya penampilan seperti cara berpakaian, berjanggut, dan sebagainya. Hal itu karena pengaruh dari tradisi Jamaah Tabligh yang berkembang di Pakistan. "Jamaah Tabligh dari Pakistan menyebar sampai ke Malaysia dan Indonesia. Di Jakarta pengikutnya bisa ditemui di Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk," terang Amidan.

Sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap aktivitas Jamaah Tabligh. Mereka ke tinggal di sebuah masjid tentunya sudah koordinasi dengan panitia masjid. "Jadi tergantung panitia masjidnya, mungkin menerima dengan persyartan seperti harus jaga kebersihan karena mereka hidup di masjid," imbuhnya.
Selengkapnya...