Sebagai muslim kita bersaudara. maka marilah kita perkuat ukhuwah islamiyah tanpa melihat golongan apapun kita dari suku manakah kita, tapi bersatulah karena Allah SWT.

Monday, August 30, 2010

Catatan Akhir Ramadhan....


Ya Allah, betapa kami tak bisa berbuat lebih banyak di ramadhan ini. Betapa kami hanya mampu untuk mereguk nikmat, mereguk senang, tanpa bisa sedikit pun berikan yang terbaik untukMu. Di bulan ini kami lebih banyak meminta ketimbang mengerjakan seruanMu. Ramadhan bagi sebagian dari kami, tak ubahnya sebuah pesta. Ramadhan bagi segolongan dari kami, sekadar ekstravaganza ibadah. Nyaris hanya secuil yang bisa kami maknai kemuliaannya.

Ya Allah, kami ingin mengadu kepadaMu. Meski kami malu karena selalu memalingkan wajah dari perintahMu. Kami mencoba meng-hempaskan beban yang kami derita. Kami ber-upaya untuk membuang semua penat di jiwa kami. Di akhir ramadhan ini kami cuma bisa mengeluh. Bahkan adakalanya keluhan itu bersumber dari kebodohan kami yang buta atas titahMu. Sepertinya kami tak pantas berbagi dengan-Mu. Terlalu banyak persoalan yang sebenarnya bersumber dari kesombongan kami, kejahilan kami, dan dari bebalnya kami.

Ya Allah, ijinkan kami untuk bersimpuh di hadapan-Mu. Melunturkan dosa dan memudarkan penyakit yang berkarat di hati. Meski kami malu membeberkan luka-luka ini. Karena luka yang kami miliki, juga akibat kami belum mampu memenuhi syariatMu. Kami merasa berada di dalam sebuah lorong yang gelap, dingin, sepi dan sunyi. Hati kami terasa kering, meski setiap hari dibasuh dengan kalimat-kalimatMu yang sejuk. Jiwa kami berdebu, meski setiap detik disapu firmanMu. Ramadhan bagi kami, ternyata hanya menyisakan luka, perih, dan sepi.

Sebagian dari kami tak bisa memanfaatkan kesempatan di bulan suci ini. Kami lebih suka menjadikannya sebagai sarana memupuk popularitas dan kekayaan. Kami pilu, ketika sebagian dari kami, umat Nabi Muhammad saw. ini, lebih menikmati ramadhan dengan gemerlap di layar kaca.

Mereka menutupi wajahnya dengan topeng. Bahkan berani menipu kami. Memenjarakan kami ke ruang gelap sebuah kenistaan. Itu sebabnya, hari-hari kami sepanjang ramadhan ini, lebih banyak dihabiskan untuk menemani mereka di layar kaca membawakan program-program spesial ramadhan yang dikemas amat menghibur.


Di akhir ramadhan ini, luluskanlah permintaan kami untuk menyampaikan sesuatu, meski apa yang akan kami sampaikan Engkau pasti sudah mengetahuinya. Kami mencoba meraih sisa-sisa kekuatan kami yang nyaris musnah ditelan kesombongan kami.

Mungkin sebagian dari kami merasa memiliki sesuatu yang berharga untuk menjadi bekal setelah ramadhan. Tapi sebagian lagi dari kami, hanya membawa beban di akhir ramadhan ini. Bagi sebagian dari kami, Ramadhan ternyata tidak membuahkan takwa, ramadhan hanya berlalu dan diisi dengan kekosongan.

Dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika malam Ramadhan berakhir, seluruh makhluk-makhluk besar, di segenap langit, dan bumi, beserta malaikat ikut menangis. Mereka bersedih karena bencana yang menimpa umat Muhammad saw. Para sahabat bertanya, bencana apakah ya Rasul? Jawab Nabi. Kepergian bulan Ramadhan. Sebab di dalam bulan Ramadhan segala doa terkabulkan. Semua sedekah diterima. Dan amalan-amalan baik dilipatgandakan pahalanya, penyiksaan sementara di hapus.”

Duh...kalau Nabi Muhammad saja bersedih hati ketika Ramadhan berakhir, lalu kenapa kita malah bersuka-cita ?

Ya Allah....Kami mohon ampun kepadaMu, dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk terus melaju melawan kedzaliman dan hawa nafsu kami dibulan lainnya.

Allaahummaa innii a'uudzu bika min qalbin laa yakhsya', wa min 'ilmin laa yanfa', wa min 'ainin laa tadma', wa min du'aa'in laa yusma', wa min dzaalikal arba'

Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari hati yang tidak khusyu', ilmu yang tidak bermanfa'at, mata yang tidak bisa meneteskan air mata/menangis, doa yang tidak dikabulkan, sungguh kami berlindung dari ke empat hal itu

Allahumma inni as’alukal huda wattuqa wal afafa wal ghina

Ya Allah, aku memohon petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri dan kecukupan kepada-Mu
[HR. Muslim 2721, Tirmidzi 3489]

Allahumma alhimni rusydi waqini syarra nafsi

Ya Allah, anugerahkanlah kebenaran kepadaku dan lindungilah aku dari kejahatan hawa nafsuku
[HR. Tirmidzi 3483, al-Misykat 2476]

Ya Muqallibal qulub tsabbit qalbi ala dinika

Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu
[HR. Ahmad 11697, Ibnu Majah 3834, Tirmidzi 2140]

Rabbanaa fagh fir lanaa dzunuubanaa wa kaffir 'annaa say-yi-aatinaa wa tawaffanaa ma'al abraar

Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari pada kami kesalahan-kesalahan kami dan matikanlah kami bersama orang yang baik-baik

Rabbanaa wa aatinaa maa wa'attanaa 'alaa rusulika wa laa tukhzinaa yaumal qiyaamati innaka laa tukhliful mii'aad

Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang Engkau janjikan kepada kami melalui Rasul-Rasul-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat.Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji


Selengkapnya...