SoerO

Sebagai muslim kita bersaudara. maka marilah kita perkuat ukhuwah islamiyah tanpa melihat golongan apapun kita dari suku manakah kita, tapi bersatulah karena Allah SWT.

Wednesday, April 30, 2014

NASEHAT ULAMA TABLIGH..

Nasehat Oleh Ibrahim Adham Mahfudzaat Pesan Hadraji Maulana Muhammad In’amul Hasan Rah.

1. Sibukkan dirimu dalam usaha agama; jika tidak kamu pun akan sibuk tapi bukan dalam agama.
2. Gunakan waktumu untuk agama; jika tidak waktu pun akan habis tapi bukan untuk agama.
3. Gunakan hartamu untuk agama; jika tidak harta pun akan habis tapi bukan utnuk agama.
4. Mati lah kamu dalam agama; jika tidak kamu pun akan mati tapi bukan untuk agama.

Nasehat dari Maulana Muhammad Umar Palapuri Rah. A :
Selalulah berusaha untuk menjaga agar hati tetap bersih dalam melihat keadaan umat Islam. Tanpa kebersihan hati akan timbul perasaan benci di dalam hati sehingga akan menghalangi proses Ishlah diri. Hadapilah orang-orang yang berbuat maksiat dan dzalim dengan lemah lembut dan kasih sayang.


Nasehat Maulana Said Ahmad Khan :

Dalam mejalankan usaha dakwah jangan merendahkan siapa saja, meskipun orang tersebut buta huruf atau miskin. Jangan mengutamakan orang kaya atas orang miskin. Bahkan hendaknya lebih bergairah dan bergembira ketika menghadapi orang miskin.


Nasehat Maulana Muhammad Ilyas Rah. A :

Cara menyelesaikan berbagai masalah, baik masalah pribadi,
masalah umat, maupun masalah politik adalah dengan Dakwah dan Usaha Agama, berdasarkan satu fikir. Cara-cara yang ditempuh di luar usaha agama nampaknya saja dapat memberikan hasil dan keuntungan dengan segera, sekalipun hanya dengan pengorbanan yang sedikit. Dalam pada itu, usaha agama menghendaki pengorbanan yang besar sedangkan keuntungannya tidak segera dapat dilihat. Itulah sebabnya mengapa orang-orang menjauh dari usaha agama. Demikian
pula orang-orang yang terlalu tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan ketika melihat orang-orang yang “tidak produktif” seperti kita atau ketika melihat asas usaha dakwah kita. Namun ternyata mereka tidak mampu melihat hakikatnya, yakni tidak mampu memahami hakikat syariah.


Nasehat Maulana Abdul Wahhab (Bay Wahhab) :

Sesungguhnya kita bukanlah orang Pakistan, India, Indonesia, Amerika, atau orang dunia, tapi kita adalah orang akhiratyang sedang berada di dunia. Bapak kita Nabi Adam a.s. adalah berasal dari surga, maka kampung kita yang sesungguhnya ada di surga. Oleh karena itu, setiap diri kita harus kembali ke surga.

Selengkapnya...

Wednesday, May 29, 2013

DAKWAH WA TABLIGH VS MISSIONARIES

BISMILLAH Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa". Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. 112:4) 

USAHA ATAS IMAN . 
dakwah ILLALLAH. menembusi penjuru dunia. bahkan bak air tdk dp[t di bendung bahkan berhadapan dgn para penyebar kristen atau missionaris . sesuatu yg mungkin tdk masuk akal. hanya dn modal kompor dan alat masak dgn uang sendiri mrk berdakwah. 1 perkara yg seakan mustahil. MISSION IMPOSSIBLE.

dlm rekan2 dakwah satu nama bekas pendeta yg sudah mengkristenkan 2000an ini akhirnya tunduk dalam kebesaran ALLAH. ana dengar . 1 jamaah dr pakistan di kirim ke TIMOR TIMUR, DAN secara tdk sengaja bertemu dgn pendeta ini. maka si pendeta ingin menguji sejauh mana kebenaran islam. akhirnya terjadi dialog. yg membawa pada islamnya sang pendeta. dlm jamaah tabligh di indnsia NAMA BELIAU TDK ASING. 

dan ana dengar beliau suidah mondok di pakistan dan mengurus 1 ponpes dakwah di indonesia. ketika ana di padang ana bertemu dgn seorng yg dr batam isterinya seorng mualaf . ( dulu kriten medan) dan teman itu bilang ustadz itu yg mengsyahadatkan. dan beliau me3ngislamkan kembali 1000 org yg di murtadkannya kembali pd islam. (sekian dulu infonya) ana akn sunting lg. silahkan beri info yg tahu. nama sengaja ana rahsiakan . bnyak log yg akan ana laporkan , biar jd iktibar pd kita betapa umat di ambang kehancuran. 

dan ana dengar beliau juga mempunyai 1 teman yg sama2 mesionaries yg be3rtemu di markas kebun jeruk dan berpelukan krn tdk nyangka hidayah ALLAH kepada siapa yg di mauinya. DI BAWAH ini salah satu buku yg di karang beliau ttg (asas dakwah ini adalh tertib dr masyaikh) 
Azas Usaha Dakwah ini ialah:

1. Usaha melalui individu atau usaha berjamaah dan bukan usaha ijtima besar-besaran. Usaha dakwah ini tidak mengandalkan bayan atau ceramah atau kefasihan dalam berbicara akan tetapi kerja, zuhud. Inilah usaha yang mesti dikerjakan oleh setiap individu, atau mesti dilakukan dalam berjemaah.

2. Usaha melalui hati dan bukan pikiran. Sejauh mana hatimu menangis, sejauh mana hatimu risau atau sejauh mana terbakarnya hati, atau sejauh mana risau runsingnya hati bukan bagaimana pemikiranmu bekerja, atau bagaimana pemikiranmu membuat rancangan, atau bukan bagaimana pemikiranmu membuat rencana atau bukan bagaimana pemikiran filosofi yang tinggi-tinggi untuk mendapatkan gagasan-gagasan.

3. Usaha melalui qadam dan bukan kalam. Azas usaha ini adalah pergerakan kaki dan bukan penamu. Sejauhmana kakimu bergerak, sejauh mana anda bergerak melalui kaki-kakimu. Sebab anda mesti pergi kepada khalayak ramai. Mereka yang sudah datang ke mesjid mereka mencintai agama. Sedangkan mereka yang belum datang ke mesjid belum mencintai agama. Oleh karena itu maksud dakwah adalah untuk orang-orang ini. Jamaah yang sudah datang ke mesjid kita beri ta'lim. Usaha ta'lim dengan duduk dalam majlis. Akan tetapi dakwah dengan terjun ke bawah, kita datang dari orang ke orang, dari toko ke toko, maksudnya sejauh mana anda bergerak dengan kaki-kakimu, karena kerja ini bukanlah kerja 'sastrawan'. Anda harus berenang dalam lautan manusia, menyelam dalam laut dan mendapatkan mutiara-mutiara. Kita berusaha mendapatkan sedemikian orang yang dapat menerima fikir iman dan amal.

4. Usaha melalui Jan dan bukan Mal, usaha melalui diri bukan harta. Mal (harta) adalah keperluan bagi kita, mal untuk kesenangan kita. Sebagai umpama: jika anda hendak menghafalkan surat Fathihah, apakah anda mesti membelanjakan ratusan ribu atau jutaan rupiah untuk menghafal? Tentu tidak! yang diperlukan adalah masa dan kesungguhan. Karena itu tasykil (ajakan) kita adalah orangnya bukan uangnya atau hartanya. Apabila anda hendak mentasykil, seseorang katakan bahwa "kami memerlukan diri anda dan bukan uang anda".

5. Usaha dengan tawadhu dan bukan aninah. Azas usaha dakwah adalah merendah diri dan bukan sombong atau membanggakan diri. Sombong adalah sifat syaitan. Kita mesti merasa tidak ada apa-apanya. Saya ini kecil. Kita mesti merendah. Sebagaimana pohon apabila sarat dengan buahnya maka ia merunduk. Atau seperti timba apabila hendak menimba air, maka harus dicemlungkan. Demikian pula apabila anda hendak merunduk hatinya maka anda akan dapat buat usaha dalam semua kalangan masyarakat, jika tidak anda akan mengalami berbagai kesulitan.

6. Usaha dakwah dengan damai dan bukan perang (bermusuhan). Anda mesti berdamai dengan semua orang baru anda akan dapat buat usaha.

7. Usaha melalui ittihad dan bukan ikhtilaf. Azas usaha dakwah adalah kesatuan dan bukan perbedaan-perbedaan. Anda berusaha menjauhi perbedaan-perbedaan. Banyak perkara yang dapat kita cari yang membawa pada persatuan. Jikalau anda hendak menyatukan umat, maka sedapat mungkin menjauhkan hal-hal yang membawa kepada perpecahan.

8. Usaha melalui musyawarah dan bukan melalui kediktatoran. Musyawarah adalah mengambil usulan (cadangan) atau pendapat sebelum membuat keputusan. Apabila sudah diambil keputusan maka semua bersifat sami'na waatho'na. Tetapi seorang diktator tidak memerlukan musyawarah, tidak memerlukan pendapat orang lain. Dalam perkara-perkara kolektif yang menyangkut ummat, maka musyawarah adalah sangat penting.

9. Usaha melalui amru bil ma'ruf dan bukan nahi anil munkar. Azas usaha dakwah kita adalah yad'una ilakhoir, menyeru kepada yang baik. Sebagaimana enam sifat kita semua ma'ruf. Apabila gelap maka adakanlah lampu. Apabila amal yang baik hidup maka amal-amal buruk akan pergi. Ketika muadzin melaungkan adzan, apa yang ia serukan? Ia tidak membuat larangan-larangan atau jangan buat ini atau itu. Dengan demikian usaha dakwah kita yaitu mengajak manusia: Hai saudara! marilah ke mesjid, mari duduk ta'lim, mari hadir dalam mesyuwarah, mari duduk dalam majlis, mari ikut jaulah, mari ikut keluar khuruj di jalan Allah, inilah dakwah kita. Bayi yang baru lahir memerlukan ASI (Air Susu Ibu) yang segar dari ibunya bukan daging dan buah-buahan.

10. Usul dan bukan Furu. Azas usaha dakwah kita adalah usaha atas akar dan bukan cabang-cabangnya.

11. Azas usaha dakwah kita adalah Qulyah dan bukan Juz'iyah. Hal-hal yang bersifat universal, hukum-hukum yang umum akan diterima oleh semua orang, tetapi hati-hati karena diantaranya terdapat banyak masalah yang membawa kepada khilafiah. Sebagai contoh: mengajak kepada shalat dapat diterima oleh semua orang, tetapi bahasan shalat secara detail terdapat masalah masail.

12. Azas usaha dakwah kita adalah Ijmal dan bukan Tafshil. Ijmal ertinya singkat, tepat, pendek dan bukan tafsir artinya uraian-uraian secara panjang lebar, penjelasan, argumentasi secara mendetail. Usaha dakwah adalah deklarasi (keterangan atau maklumat), karena itu mesti pendek, tepat dan ringkas.

13. Azas usaha kita adalah Tamsir bukan Tanfir. Tamsir artinya kabar gembira dan bukan tanfir artinya kabar buruk, kebencian. Dalam usaha dakwah ini kita sampaikan kabar gembira. Memberitahukan keutamaan-keutamaan, pahala-pahala, fadhilah-fadhilah, menyampaikan perkara-perkara yang manis, supaya semua orang dapat menerimanya. Jangan kita mengkritik, menyakiti perasaan orang lain dan kita mencerca atau melukai.

14. Azas usaha dakwah kita adalah Istidar dan bukan Ishtihar. Istidar maknanya secara senyap-senyap dan bukan Ishtihar artinya propaganda dengan publikasi untuk pamer kehebatan. Maulana Ilyas rah.a berkata: "Sekiranya usaha ini telah berjalan 1000km tetapi kita mesti merasa masih pendek." Usaha ini adalah kerja kerohanian yang berkaitan dengan iman yakin, dan ikhlas. Sifat-sifat ini ada di dalam hati dan bukan untuk kemasyhuran.

15. Azas usaha dakwah kita adalah Akhirat dan bukan Dunia. Setiap orang berfikir untuk memperbaiki kehidupan dunia mereka, kebalikan dari ini dimana semua nabi memberitahu manusia tentang kesenangan akhirat. Setiap orang berfikir bagaimana dunia saya dapat lebih baik, kebalikan dari ini, Da'i berfikir bagaimana akhirat saya menjadi lebih baik.
Allahu a'lam.
Selengkapnya...

Tuesday, April 16, 2013

HIKMAH SAKIT BAGI SEORANG MUKMIN

Rasulullah pernah mengatakan,“Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur (kepada Allah) sehingga di dalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa di dalamnya ada kebaikan pula.” (HR Muslim)

Nah …Itulah gambaran seorang mukmin. Setiap aktivitas dalam hidupnya selalu mendatangkan kebaikan. Dalam hadits itu rasulullah menjelaskan dua keadaan yang ada dalam diri manusia yaitu kesenangan dan kesedihan. Dua keadaan itu dapat membedakan mana yang termasuk orang mukmin dan orang yang tidak beriman .

Selengkapnya...

Monday, October 31, 2011

Keislaman Suku Tastmit di Papua.

❝ Ust.Ahyar bercerita kepada kami, Ust.Kiki bercerita kepada kami, beliau berdua berkata: Kami musyawarah NTB (Nusa Tenggara Barat) di markaz dan kita kedatangan jamaah Irian Jaya. Ust.Dahlan bayan magrib, beliau karguzari;

Kami dakwah di Papua penuh dengan pengorbanan. Pernah kami keluar ke pedalaman suku Tatsmit. Kami di sambut dengan panah dan tombak dan habis tubuh saya dengan panah beracun sehingga saya di larikan ke rumah sakit. Hampir 1 minggu saya di rumah sakit, tapi tetap sabar. Anehnya, orang-orang yang memanah saya ikut menganter saya ke rumah sakit. Setelah sembuh, kami tetap masukkan jamaah ke suku tersebut, sampe kami di terima dan yang awal kami ajarkan adalah cara mandi pake sabun, samphoo dan sikat gigi sama suku tersebut, sehingga mereka merasa nyaman kerana mereka biasa menggunakan minyak babi jadi sabunnya.

Setelah mereka terkesan dengan mandi pake sabun, samphoo, baru kami dakwahkan tauhid sehingga awal dakwah kami di sana, kami bisa ajak 2000 orang kelapangan untuk mandi masal menghilangkan najis mughallazah mereka,dan mengajak mereka syahadat. Alhamdulilah, 2000 masuk islam, dan singkatnya setelahnya, 4000 masuk islam dan beliau tasykil karkun Lombok khuruj ke Papua, sudah di siapkan 3 pesawat gratis untuk jamaah. Selesai bayan, beliau bagi CD untuk karkun-karkun yang isinya dakwah jamaah khuruj di suku Tatsmit di Papua yang sekarang berubah menjadi kampung islami asbab dakwah jamaah tabligh. Sampe orang tua markaz angguk-angguk dengar karguzari tersebut dan berkata di NTB, belum apa-apa dakwahnya di bandingkan dakwahnya rekan-rekan kita di Papua Irian Jaya. ❞




Selengkapnya...

Thursday, April 14, 2011

"Ya Bunayya....."


Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.. Nahmaduhu wanushalli 'ala rosuluhul Karim... Ya Bunayya,..engkau buah hati kami. Padamu tergantung masa depan kami. Dunia kami dan akhirat kami. Hilang letih dan lelah kami ketika melihat engkau beranjak dewasa tumbuh dengan akhlak mulia. Wahai anakku,… engkau hidup di penghujung zaman yang semakin banyak kerusakan dan fitnah yang menyambar setiap detik nafasmu. Jikalah tidak engkau bergantung pada Zat Yang Maha Kuat dan Kuasa pada siapa lagi engkau kan berlari. Kami tidak perduli melihat para orang tua yang sibuk memilih dunia untuk belahan jiwa mereka. Yang berkorban dengan apa saja agar anak-anaknya berhasil meraih pangkat dan kedudukan di hati manusia. Yang bila mana kami lupa memanggil anaknya dengan nama biasa, maka mereka akan segera tergesa-gesa meralat,.. maaf anak kami adalah seorang dokter panggillah nama depannya dengan jabatannya.
Ya Bunayya,..engkau buah hati kami. Padamu tergantung masa depan kami. Dunia kami dan akhirat kami. Hilang letih dan lelah kami ketika melihat engkau beranjak dewasa tumbuh dengan akhlak mulia. Wahai anakku,… engkau hidup di penghujung zaman yang semakin banyak kerusakan dan fitnah yang menyambar setiap detik nafasmu. Jikalah tidak engkau bergantung pada Zat Yang Maha Kuat dan Kuasa pada siapa lagi engkau kan berlari. Kami tidak perduli melihat para orang tua yang sibuk memilih dunia untuk belahan jiwa mereka. Yang berkorban dengan apa saja agar anak-anaknya berhasil meraih pangkat dan kedudukan di hati manusia. Yang bila mana kami lupa memanggil anaknya dengan nama biasa, maka mereka akan segera tergesa-gesa meralat,.. maaf anak kami adalah seorang dokter panggillah nama depannya dengan jabatannya. Duhai penyejuk hati yang gundah,… kami menginginkan dunia hanya sebagai bekal untukmu menuju akhirat yang abadi. Karena itu kami tidak kecewa bila mendapati nilai C pada matematikamu atau fisikamu. Tetapi sungguh kami akan menangis dan berduka bila engkau lalai pada perintah Rabbmu. Duhai penyejuk mata,…. di hari yang semakin mendekati kepunahan. Tak lelah kami mendidikmu dengan Al-Qur’an. Betapa engkau sangat kami inginkan menjadi penghafal dan pengamal Al Qur’an. Siang malam kami bersabar dan tak kecewa membetulkan bacaanmu yang yang tertatih-tatih dan terlupa dari satu ayat Al-Qur’an. Demikian pula doa senantiasa kami panjatkan untuk kalian agar Allah memberi kemudahan. Untukmu bunayya,… bersabarlah di hari yang sulit ini. Sungguh engkau akan menikmati jerih payahmu ketika dewasa nanti.Janganlah engkau lupakan kami dalam doamu .Semoga Allah di kemudian hari, memberi kelapangan pada kubur kami yang sempit nanti. Ya bunayya,…. engkau pasti kan bertanya, mengapa orang tua kami melakukan hal ini untuk kami? Jawabnya,… karena ia adalah suatu kebiasaan yang telah di wariskan oleh para pendahulu kita(salafus shalih). Begitu pula telah kami dapati dalam ucapan Nabimu yang mulia shalallahu alaihi wassalam diriwayatkan dari Buraidah bin Hushaib radhiyallahu anhu ia berkata: “Pernah ketika aku sedang berada di sisi Rasulullah shalallahu alaihi wassalam maka aku pernah mendengar beliau bersabda, “Al-Qur’an itu akan menemui ahlinya pada hari kiamat ketika kubur telah terbelah seperti seorang laki-laki yang berwajah putih berseri. Ia berkata pada laki-laki tadi,”Apakah kamu mengenaliku?” dia menjawab,”Aku tidak mengenalimu” Ia berkata,”Aku adalah temanmu, Al-Qur’an yang dulu selalu membuat kering tenggorokanmu di siang hari dan begadang di malam hari. Dan setiap pedagang tentulah mengharapkan keuntungan dari barang dagangannya, dan kamu pada hari ini mendapatkan keuntungan dari usahamu.”Kemudian di berikan untuknya kerajaan di tangan kanannya dan keabadian (surga) ditangan kirinya, di letakkan mahkota kebesaran di kepalanya, dan dikenakan bagi kedua orangtuanya dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi. Keduanya berkata: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan: “Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu” Kemudian diperintahkan kepadanya, Bacalah (Al-Qur’an) dan naikilah tangga-tangga surga dan masuklah ke kamar-kamarnya” Maka dia terus naik (derajatnya) selama dia membacanya dengan cepat atau dengan cara tartil (perlahan-lahan)” (HR. Ahmad)1 Dan juga dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang marfu’ (sampai) kepada Nabi shalallahu alaihi wassalam beliau bersabda, “…. dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia dan seisinya. Keduanya berkata, “Ya Rabb, Bagaimana kami bisa mendapatkan balasan seperti ini !! dikatakan :”Dengan mendidik Al-Qur’an kepada anak-anakmu” (HR. Ath-Thabrani).2 Wahai bunayya,.. betapa kami menginginkan pahala itu. Kami-pun menyadari tidaklah mudah untuk mendapatkannya. Karena memang segala sesuatu harus diraih dengan kerja keras yang gigih dan kesabaran yang tak bertepi. Lelah dan letih kami akan di hargai-Nya karena Allah Yang Maha Mulia telah berfirman: “Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (39) dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan kepadanya (40) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna” (41). (An-Najm :39-41). Sungguh kami yakin wahai bunayya,… jika sekiranya para orangtua mengetahui keutamaan dan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya karena mengajarkan Al-Qur’an pada buah hati mereka, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mengajarkan anak-anaknya Al-Qur’an, membimbing mereka untuk selalu membaca, menghayati maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan yang fana ini. Selengkapnya...