

Meskipun terkadang syuhada-syuhada muda itu harus menerima timah panas yang merenggut nyawa mereka terlebih dahulu sebelum mengangkat senjata.
Meskipun batu bukanlah lawan yang sepadan untuk tank-tank berbahan dasar baja itu. Anak dalam foto itu bernama Faris Odah, berusia 13 tahun. Tiga hari setelah foto ini diambil, Faris tewas ditembak oleh seorang sniper tentara Israel saat melempari tank Israel yang lain. Semoga Allah memuliakanmu di surga-Nya, Faris.

Meskipun mereka harus merelakan kebahagiaan masa kecil yang direnggut dengan paksa.
Meskipun jalan menuju ke sekolah tempat mereka belajar seringkali diblokir oleh tentara Israel.Mereka tidak bisa bernyanyi-nyanyi bahagia dengan ayah dan ibu mereka.Ayah mereka kebanyakan Syahid terbunuh oleh tentara Israel.Ibu mereka sudah tidak punya apa-apa karena blokade ekonomi dari Israel.Maka satu-satunya jalan yang bisa mereka tempuh adalah berjuang demi kebebasan.
Meskipun demikian, perjuangan rakyat Palestina yang dikenal dengan “Intifadhah” itu akan semakin sengit. Demi keadilan yang ingin mereka wujudkan. Demi kebebasan yang terampas.
Demi tegaknya Islam dengan Bait Al-Maqdis-nya.
Tatapan penuh harapan inilah yang akan membawa Palestina menjemput impiannya. Tatapan mata yang ikhlas dalam berjuang. Meskipun mereka tahu, ajal bisa menjemput mereka kapan saja. Tapi mereka selalu yakin, Jibril selalu datang, mengepakkan sayap yang menggambarkan surga di tiap sakaratul maut mereka.Insya Allah…






0 komentar:
Post a Comment