Sebagai muslim kita bersaudara. maka marilah kita perkuat ukhuwah islamiyah tanpa melihat golongan apapun kita dari suku manakah kita, tapi bersatulah karena Allah SWT.

Tuesday, November 3, 2009

BAYAN HIDAYAH

Kita mesti bersyukur kepada Allah SWT, yang telah mengenalkan usaha yang mulia yakni usaha anbiya as untuk mengenalkan iman kepada setiap manusia ke seluruh alam.Untuk memahami maksud kerja ini perlu pengorbanan. Maka korban seseorangyang terbiasa berbicara di mimbar adalah ketika ia diputus oleh amir untuk menjadi khidmat, melayani anggota jamaah yang lain, menyiapkan makanan-minuman, mencuci piring dan gelas.
Dan korban seorang yang tidak terbiasa berbicara di depan adalah ketika ia di putus untuk bayan. Semua pengorbanan ini insya Allah akan mendatangkan hidayah.Pernah suatu ketika seorang Perancis keturunan Arab bergabung dalam rombongan. Suatu saat ia diputuas untuk bayan. Orang-orang mengira bahwa ia adalah orang yang pintar dalam agama. Mulailah ia berbicara di mimbar.
Setelah selesai dengan pembukaan, tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Mukanya pucat-pasi. Air mata seakan-akan mau keluar dari matanya. Maka salah satu yang hadir dalam masjid tersebut segera angkat bicara, “Wahai Tuan-tuan. Lihatlah! Orang ini dilihat dari raut wajahnya masih keturunan nabi insya Allah. Ia sangatlah mencemaskan dan memikirkan kondisi kita yang hadir di sini, sehingga tidak ada satu patah katapun yang mampu keluar dari mulutnya. Beliau memikirkan bagaimana kita yang hadir ini dapat mengambil kerja dalam usaha ini. Maka Tuan-Tuan marilah kita semua yang hadir untuk turut serta keluar di jalan Allah seperti yang telah dilakukan Saudara kita.” Ajaib, seluruh jamaah yang hadir kemudian menyatakan diri untuk bergabung dan mengambil usaha ini saat itu juga.
Dalam kita keluar di jalan Allah ini mestilah memiliki maksud dan tujuan sbb :
1.Ishlah diri
2.Mengeluarkan jamaah cash
3.Menghidupkan maqami Da'wah yang diterima oleh Allah SWT,
sebagaimana shalat, adalah da'wah yang tertib mengikuti arahan masyaikh dan orang-orang yang telah ambil usaha ini lebih dahulu. Di Pakistan dan India selalu di serukan setiap kali orang keluar di jalan Allah untuk selalu berjalan di atas tertib.Ta'lim mestilah dilakukan dalam masa 4 (empat) jam dalam sehari semalam.Ta'lim pagi dan dilanjutkan ta'lim sesudah dhuhur atau menjelang ashar.Dalam ta'lim yang 4 (empat) jam tersebut mestilah ada halaqah qur'an selama 30 menit dan mudzakarah 6 (enam) sifat selama 1 (satu) jam.
Halaqah qur'an sesuai tertib adalah dibagi menurut banyaknya jumlah orang dalam jamaah yang telah bisa membaca qur'an secara tertil benar tajwid maupun makhrajnya. Apabila dalam jamaah hanya ada 1 (satu) orang yang bisa membaca dengan tartil dan benar tajwid maupun makhrajnya maka cukuplah dibentuk 1 (satu) halaqah saja. Bukan untuk semata-mata mengejar 10(sepuluh) surat terakhir. Di Pakistan dan juga India setiap orang yang keluar di jalan Allah taruhlah semasa 40 (empat puluh) hari, maka diharapkan di setiap harinya setiap anggota rombongan minimal mampu mengahafal 1 (satu) ayat dengan benar mahraj maupun tajwidnya. Sehingga diharapkan dalam masa 40 (empat puluh) hari setiap anggota jamaah yang keluar telah memiliki tambahan hafalan baru sebanyak 40 (empat puluh)ayat.
Sehingga apabila seseorang telah selesai keluar 40 (empat puluh)hari, ketika pulang kembali ke mahalah (masjid di mana ia tinggal), saat imam masjid berhalangan hadir, ia diharapkan mampu untuk menggantikannya sebagai imam. Metode ini telah dipraktekkan oleh seorang profesor yang mengajar di salah satu universitas di India sehingga dalam waktu 5 (lima)tahun beliau telah mampu menghafal keseluruhan al-Qur'an. Kemudian juga menjadi tugas amir adalah untuk memastikan anggotanya selama keluar 40(empa puluh) hari itu bisa minimal khatam qur'an 1 (satu) kali.
Perkara penting berikutnya dalam ta'lim adalah mudzakarah 6 (enam) sifat.Dalam mudzakarah ini haruslah diberikan kesempatan setiap anggota jamaahminimal 15 (lima belas) menit, sehingga dalam mudzakarah 6 (enam) sifatini maksimal pembentukan halaqahnya adalah 4 (empat) orang yang berartidalam 1 (satu) jam setiap orang dalam halaqah tersebut memiliki kesempatan15 (lima belas) menit. Sangatlah sayang apabila tertib ini tidak dijalankan sebagaimana mestinya sehingga telah banyak kita jumpai banyak karkun yang telah keluar panjang pun masih mencontek buku, belum bisa menghafal 6 (enam) sifat ini, padahal maksud keluar yakni ishlah diriadalah bagaimana ke-6 (enam) sifat tersebut ada pada diri kita.
Dan tangga pertama untuk mewujudkan 6 (enam) sifat tersebut adalah dengan menghafalnya.Pertolongan Allah bersama jamaah Setiap anggota jamaah mestilah selalu diberi tahu untuk senantiasa mengutamakan amal-amal ijtima'i (bersama) dibandingkan amal-amal infiradhi(individu). Amal ijtima'i ini akan mendatangkan pertolongan Allah. Ulama mengatakan bahwa seandainya dahulu Thariq bin Ziyad dan salah satu panglima perang lainnya tidak berpecah hati dan mengutamakan jamaah, maka hari ini akan kita lihat Eropa telah menjadi milik umat Islam. Kurang perhatian pada amal ijtima'i telah menghentikan nusrah (pertolongan AllahSWT, sehingga perkembangan Islam terhenti. Kemudian, bagaimana kita buat amalan bayan (ceramah penerangan maksud keluar di jalan Allah) kepada jamaah tempatan? Hal ini perlu dan mesti memperhatikan situasi dan kondisi tempatan.
Waktu bayan mestilah tidak terlalu panjang. Cukup 15-20 menit, terkecuali situasi tempatan memang memungkinkan. Dalam bayan mestilah ada tasykil. Akan tetapi tasykil yang bijak. Kita tawarkan kepada orang-orang tempatan untuk memnemani kita selama 3 (tiga) hari di masjid mereka. Atau bolehlah dengan kalimat,“Bapak-bapak kami serombongan ini keluar selama 40 (empat) puluh hari untuk ishlah diri untuk belajar mengikuti da'wah dan sunnah nabi serta sahabat, maka kami mengajak Bapak-Bapak untuk menyertai kami semasa ada waktu.” Jangan menyerukan di atas mimbar tasykil seperti dimarkas untuk keluar 4 (empat) bulan, 40 (empat puluh) hari.
Mereka yang belum paham akan lari dari jamaah dan akibatnya ketika masjid di datangi rombongan orang-orang enggan untuk masuk masjid. Takut tasykil. Kalau kita saja yang telah ambil usaha ini seringkali takut untuk ditasykil, apala lagi mereka-mereka yang belum pernah keluar sama sekali. Tasykil yang lebih efektif adalah ketika dilakukan secara infiradhi, face to face. Maka setiap anggota rombongan hendaknya mendekati orang per orang. Bicara dari hati ke hati dengan penuh perhatian dan kasih sayang.Orang yang telah tertasykil dan ia telah menyatakan keniatannya untuk bergabung dalam usaha ini mestilah ditindaklanjuti dengan ushuli(mendatangi untuk maksud mengajak) keluar sesuai waktu yang telah ia cadangkan.
Saat di Pakistan, pernah mendapatkan tasykilan di suatu masjid. Maka ketika telah sampai pada tanggal yang dimaksud,seorang Pakistan yang mendampingi jamaah telah membangunkan di saat dinihari untuk ushuli ke orang tersebut karena jarak masjid yang cukup jauh dan ini merupakan jamaah jalan kaki sehingga perlu waktu yang lama untuk sampai ke rumah orang tersebut. Ushuli merupakan wujud tanggung jawab kita setelah seseorang yang kita tasykil menyambut ajakan kita. Mestilah juga selalu ditekankan bahwa amalan ini bukanlah amal sesuatu golongan. Amalan ini adalah amalan masjid dan merupakan kerja setiap orang Islam. Maka setiap kali rombongan datang ke masjid mestilah mengusahakan agar amalan masjid Nabi bisa terlaksana di tempat tersebut. Yakni da'wah,ta'lim wa ta'alum, dzikir ibadah dan khidmat.
Maka di setiap masjid yang ditempati minimal kita usahakan hidup ta'lim kitabi fadhilah a'mal.Sehingga kesungguhan dan kesemangatan umat untuk mengamalkan agama wujud dalam masyarakat masjid tersebut.Bagaimana ketika kita pindah masjid? Ketika kita telah sampai ke masjidyang kita tuju hendaknya pertama-tama adalah kita dirikan shalat tahiyatulmasjid 2 (dua) rakaat dan diikuti shalat hajat 2 (dua) rakaat dengan permohonan sungguh-sungguh agar maksud dan tujuan kita yang 3 (tiga) yakni ishlah diri, pengeluaran rombongan dan maqami dapat tercapai. Maka selesai shalat kita mestilah segera bermusyawarah untuk berfikir bersama bagaimana maksud dan tujuan kita keluar tersebut tercapai.
Saat mendatangi orang-orang khusus tempatan seperti ta'mir, ketua RT maupun ulama mestilah kita berbicara dengan bijak. Saat bertemu ta'mir dan ketua RT mestilah kita sisipkan pembicaraan da'wah. Bolehlah saat berbicara dengan ketua RT kita sanjung beliau. Bahwa beliau telah banyak diberikan kemuliaan oleh Allah swt. Dan kita katakan apabila kemuliaan tersebut digunakan untuk membantu agama, insya Allah Allah akan berikan anugerah jabatan yang lebih tinggi. Mungkin menjadi lurah atau camat. Akan tetapi saat bertemu ulama berbicaralah dengan merendahkan diri .Katakanlah bahwa kita adalah santri-santri beliau yang siap mendengarkan nasihat dan arahan dari beliau. Janganlah berbicara da'wah pada beliau bahkan karghozari (laporan dan cerita usaha da'wah) pun jangan.Terkecuali beliau memang menanyakannya kepada kita. Jagalah adab-adab ini sehingga da'wah kita berhasil.
Keluarlah di jalan Allah dalam keadaan ringan maupun berat. Dalam keadaan longgar maupun sempit. Para sahabat telah memberikan banyak korban dijalan Allah. Seorang sahabat nabi yang akan melangsungkan pernikahan,ketika datang panggilan jihad telah memilih jihad. Dan, ia terbunuh dijalan Allah. Nabi saw melihat bahwa ruhnya telah menjadi rebutan parabidadari dan ketika salah satu bidadari tersingkap betisnya Rasulullah sawmemalingkan wajah beliau yang suci karena malu.
Seorang sahabat yang lain,Abu Ayyub al-Anshari ra telah meninggal di Konstantinopel saat perjalanan jihad dan da'wah. Mayat beliau di tanam di luar benteng musuh. Saat malam para penduduk dalam benteng telah melihat cahaya yang terang mengarah kelangit dari tempat tersebut. Mereka bertanya kepada pasukan muslim apakah yang telah mereka letakkan di luar beteng. Ketika mengetahui bahwa cahaya tersebut berasal dari kubur Abu Ayyub ra mereka pun berbondong-bondongmasuk Islam. Lihatlah bahkan orang yang bersungguh-sungguh berjuang dijalan Allah, matinya pun telah menyebarkan hidayah.
Maulana Yusuf rah.aketika beliau memberikan bayan di Lahore, tiba-tiba beliau terjatuh.Segera orang-orang menggotong beliau ke belakang. Tak lama setelah itu beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Jenazahnya kemudian dibawa dengan kereta api ke Nizhamuddin untuk dikuburkan. Ketika ibunda beliau melihat jenazahnya berkata,”Yusuf...Yusuf kamu tidak pernah beristirahat (dalam usaha da'wah ini). Beristirahatlah kamu sekarang dengan tenang...”.Begitulah, para pendahulu-pendahulu kita telah mati dalam da'wah. Maka mengapakah kita ketika sakit di saat keluar di jalan Allah ingin dipulangkan ke rumah? Tidakkah ada keinginan di hati kita untuk mati dijalan Allah? Janganlah mundur dari da'wah sejengkalpun.
Selengkapnya...

Thursday, September 24, 2009

Juru Dakwah

Sesungguhnya juru dakwah merupakan urat nadi kehidupan sosial,
bukan pengacau dan bukan pula penyebar teror.
Adakalanya seorang juru dakwah tampil sebagai tabib di tengah-tengah
masyarakat, atau menjadi pengamat sosial yang berinisiatif mengubah masyarakat
yang bobrok, jorok atau bodoh menjadi masyarakat yang terhormat.
Bahkan seorang juru dakwah bisa menjadi pendamping yang produktif bagi si kaya,
dan sekaligus menjadi pendamping yang kreatif bagi si miskin.



Selengkapnya...

Sunday, September 13, 2009

LIMA FAKTOR KEBERHASILAN DA’WAH MENURUT PARA ULAMA


1. Da’wah harus disampaikan secara Ikhlash

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ
دِينُ الْقَيِّمَةِ.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [Al-Bayyinah : 5]

وَعَنْ أَمِيْرِ المْؤُمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ إ ْبنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : " إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّـيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ اْمرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أوْ اِمْرَأَةً يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ".

2. Seorang da’i hendaknya menyadari dan memahami betul pesan yang disampaikannya.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.


3. Seorang da’i hendaknya menyampaikan da’wahnya dengan cara yang bijaksana sesuai anjuran Al-Qur’an dan Hadits Nabi

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ.

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [An-Nakhl : 125]

4. Seorang da’i dalam menyampaikan da’wahnya hendaknya dilakukan secara terus menerus.

وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا.

Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). [Al-Jinn : 16]

5. Seorang da’i dalam menyampaikan da’wahnya hendaknya dilakukan dengan sabar.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. [Ali Imran : 142]


Selengkapnya...

Tuesday, August 18, 2009

Buru Teroris Jangan dari Jubah dan Janggut


Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam tidak terjebak pada kecurigaan yang berlebihan terhadap aktivitas dari kelompok Islam tertentu yang melakukan dakwah selagi ajaran yang disampaikan tidak bertentangan dengan Islam.

Pernyataan MUI ini berkaitan dengan 12 Orang warga Sulawesi, pengikut Jamaah Tabligh yang ditangkap polisi di Purbalingga, Banyumas, Jawa Tengah. Mereka diciduk karena dilaporkan warga ketika tengah berdakwah di Masjid Nurul Huda, Desa Sida Kangen, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.

Menurut pengurus MUI KH Amidan, kecurigaan yang berlebihan akan mengakibatkan ketakutan umat dalam menjalankan perintah agama. Masyarakat menjadi takut mengikuti kegiatan dakwah, datang ke masjid atau menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren.

"Janganlah memperbesar kecurigaan yang berlebih. Kalau soal teroris itu urusan intelijen. Masyarakat memang harus waspada, tapi tidak gampang menuduh karena berbahaya nantinya," papar Amidan kepada okezone, Selasa (18/8/2009).

Dia mengungkapkan, Jamaah Tabligh memang melakukan syiar Islam dari satu masjid ke masjid lainnya. Mereka itikaf atau tinggal di dalam masjid dan berdakwah untuk memakmurkan rumah Allah tersebut.

"MUI melihat ibadahnya sama, ajarannya tak ada yang berbeda. Malah mereka lebih kusuk dalam beribadah. Mereka memperbanyak dzikir, puasa, dan tinggal di masjid untuk beberapa lama. Kemudian pindah ke masjid lainnya untuk salat subuh," terangnya.

Namun yang berbeda, sambung dia, mungkin dalam gaya penampilan seperti cara berpakaian, berjanggut, dan sebagainya. Hal itu karena pengaruh dari tradisi Jamaah Tabligh yang berkembang di Pakistan. "Jamaah Tabligh dari Pakistan menyebar sampai ke Malaysia dan Indonesia. Di Jakarta pengikutnya bisa ditemui di Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk," terang Amidan.

Sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap aktivitas Jamaah Tabligh. Mereka ke tinggal di sebuah masjid tentunya sudah koordinasi dengan panitia masjid. "Jadi tergantung panitia masjidnya, mungkin menerima dengan persyartan seperti harus jaga kebersihan karena mereka hidup di masjid," imbuhnya.
Selengkapnya...

Tuesday, July 14, 2009

Kunjungan Ulama Jamaah Tabligh

Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan Ulama Jamaah Tabligh di ruang kerjanya, Selasa (30/6) pukul 10.30 WIB s.d. 11.00 WIB. Jamaah Tabligh adalah organisasi dakwah Islam internasional yang melakukan dakwah kepada umat untuk membangun moralitas publik. Dalam kunjungannya ini, mereka mengundang Hidayat untuk menghadiri pertemuan Jamaah Tabligh Internasional pada tanggal 18-20 Juli 2009 di BSD.

Selain mengundang Hidayat, para ulama Jamaah Tabligh juga menyampaikan kekagumannya terhadap Indonesia yang mengalami perkembangan di bidang pendidikan, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
Hidayat mengatakan bahwa perkembangan yang terjadi sekarang ini bisa terjadi karena adanya perubahan kecenderungan politik setelah terjadinya reformasi.
Di akhir kata, Hidayat berpesan kepada para ulama Jamaah Tabligh agar tidak hanya melakukan dakwah untuk membangun moralitas publik, tapi juga turut berdakwah dalam membangun moralitas pemimpin sehingga diharapkan moral pemimpin bisa seperti air terjun yang mengalir dan mendamaikan umatnya.
Selengkapnya...

Wednesday, July 1, 2009

Rute Ijtima Serpong Juli 2009

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mudah mudahan dapat membantu semuanya untuk menuju Medan Ijtima di serpong Juli 17-18-19 2009.
Ingat! kekuatan Ummat ini bukanlah dalam persenjataan, harta, ekonomi, politik dan juga kekuasaan. Tetapi letak kekuatan ummat ini adalah hanya dalam Pertolongan Alloh Subhaanahu wa Ta'aala (Nushrotulloh) sebagaimana dahulu Para Shohabat mengalahkan Rum & Parsi.
Insya Alloh Ikhwa Fillah Rohimakumulloh, pada Tgl. 17,18 & 19 Juli nanti akan di adakan Ijtima' Ummat Islam yang sifatnya umum, yang akan di hadiri oleh seluruh ummat islam yang ada di Indonesia juga para 'Ulamanya. Juga di hadiri oleh saudara2 Muslim dari Negara lain seperti ; Malaysia, Thailand, Filiphina, India, Pakistan, Bangladesh, Makkah/Madinah, juga negara2 lainnya. Baik itu 'Ulamanya maupun bukan 'Ulama.Maka bagi Ikhwah Fillah (Khusus Rijaal (laki-laki) ) yang ada waktu & kesempatan silahkan hadir di sana, baiknya membawa kenalan/saudara yang sudah kenal usaha da'wah.
Jika tidak ada bisa menjumpai Tim Isti'bal (penerima tamu) yang ada di sana. Luas area yang di gunakan untuk Ijtima' lebih dari 30 Hektar, area parkir kurang lebih 3 hektar, jadi bisa juga bawa kendaraan pribadi. Bagi yang mau menginap di sana, bisa membawa perlengkapan untuk keperluan mandi, ganti pakaian dan juga tidur.
Di sana juga terdapat area yang khusus di gunakan untuk pedagang-pedagang.Cukup sekian dulu, semoga Alloh Subhaanahu wa Ta'aala memudahkan saya khususnya, keluarga & juga Ikhwah Fillah untuk hadir di sana.
dan Semoga Alloh Subhaanahu wa Ta'aala menyelesaikan permasalahan2 orang2 yang niat Khuruj Fi Sabilillah sehingga tercapai pembentukan2 rombongan utk kepentingan Da'wah Ilalloh, Li Illah li Kalimatillah...Wallohul 'Aliyyul 'Azhim, wa A'lam wa Musta'an..
Wassalaamu'alaykum Warohmatulloohi Wabarokaatuh...
Jazakumullah Khairan Kasitron




Selengkapnya...

Monday, June 29, 2009

Masa Depan Jamaah Tabligh di Indonesia



Bismillaahirrohmaan irrohiim,
Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

Di situs islamlib.com. KH Mukhlas Syarkun, MA (Wakil Ketua Lembaga Takmirul Masajid Indonesia atau LTMI-NU) dan Ahmad Baso (pengurus Lajnatut Ta’lif wan Nasyr atau LTN-NU) yang diwawancarai islamib.com mengatakan: Dulu, gejala yang meresahkan orang adalah munculnya kelompok Jamaah Tabligh yang terkadang datang merebut masjid dan tinggal di situ.( http://islamlib.com/id/index….)


Dari tulisan tersebut terlihat mereka sangat ketakutan dengan gerakan jamaah tabligh sehingga mereka perlu membendung gerakan jamaah tabligh dengan tuduhan merebut masjid, menjadikan masjid sebagai basis politik bukan dakwah.Akankah jamaah tabligh akan suram masa depannya dengan tuduhan yang dilakukan oleh 2 orang tersebut?


Tentu saja ucapan Mukhlas syarkun dan Ahmad baso ada yang mempercayai walaupun tidak banyak. Sebab gerakan jamaah tabligh adalah bukan organisasi masyarakat tetapi sebuah gerakan amalan yang menghidupkan/memakmurkan masjid dan silahturahmi. Gerakan jamaah tabligh tidak bersifat lokal tetapi untuk seluruh umat manusia .


Yang kita pertanyakan adalah mengapa gerakan jamaah tabligh yang masuk ke indonesia baru beberapa tahun langsung bisa begitu besar di indonesia bahkan hampir diseluruh pelosok indonesia pasti kita temui aktivis jamaah tabligh/karkun bahkan di irian jaya dan timor timur ada.


Kita perlu tahu mengapa dakwah jamaah tabligh banyak disambut oleh warga NU tradisional di indonesia. Hal yang paling mendasar dari gerakan jamaah tabligh adalah mereka selalu mengajak.


1. memakmurkan masjid


Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di indonesia yang banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan banyak amalan sunnah yang hidup.-


2. Menghidupkan amalan silahturahmi


Bukan hanya orang indonesia yang berdakwah melalui gerakan jamaah tabligh tetapi orang luarpun juga masuk ke indonesia karena persaudaraan islam tidak dibatasi kedaerahan. Jamaah tabligh sellau mengajak untuik membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam gerakan jamaah tabligh.


Dua hal diatas adalah landasan pokok gerakan jamaah tabligh. Dan didalam mereka mengajak umat untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun.
Mereka berdakwah tidak meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi Sehingga Mukhlas Syarkun dan Ahmad Baso tidak akan mungkin menghentikan gerakan jamaah tabligh bahkan suatu saat kebencian dua orang ini terkuat sendiri. Ucapan2 mereka akan menjadi senjata makan tuan. Karena masyarakat lebih tau realitas tentang gerakan jamaah tabligh.


Kita bisa memprediksikan dengan dakwah silahturahmi yang santun ini gerakan jamaah tabligh akan cepat berkembang di indonesia terutama dikalangan NU tradisional.
Gerakan jamaah tabligh ibaratnya sebuah aliran air yang tenang yang terus mengalir mengirimkan rombongan-rombongan dakwah keseluruh pelosok nusantara sehigga gerakan ini semakin diterima oleh masyarakat.
“Subhaanka Allohumma Wa Bihamdika Asyhadu Allaa Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaika”

Selengkapnya...

Sunday, April 26, 2009

Strategi Jitu Dakwah JT Membingungkan Inteligen Barat

Sebuah artikel di harian Guardian ,Inggris, ditulis dengan paragraph pertama ketakutan seperti ini:

“Thousands of young Muslim men are attending meetings in east London every week run by a fundamentalist Islamic movement believed by western intelligence agencies to be used as a fertile recruiting ground by extremists”. (Ribuan anak-anak muda muslim menghadiri pertemuan di timur London setiap minggu, pertemuan tersebut diselenggarakan oleh gerakan fundamentalis Islam yang diyakini oleh kalangan intelejen sebagai basis perekrutan ektrimis muslim)”

Paragraf lainnya:

On Thursday evening, the Guardian witnessed around 3,000 men from as far afield as Great Yarmouth and the Isle of Wight stream through the backstreets of Stratford to the meeting. There, at the gates of a seemingly derelict industrial site, men in fluorescent jackets waved those who are known to the Tablighi Jamaat hierarchy under a security barrier, and into one of three fields that surround a cluster of prefabricated buildings which form a temporary mosque.
(Pada hari kamis malam jum’at The Guardian menyaksikan sekiatr 3.000 orang dari area sekitar Great Yarmouth dan Isle of Wight bergerak menuju tempat pengajian………..dst)

Kemudian artikel tersebut dilanjutkan dengan prasangka-prasangka yang …jelas mengada-ada dan phobia. Prasangka tersebut kemudian dibantah oleh Emdad Rahman dalam tulisannya di bawah ini. Dia menulis mengenai analisa berita di Guardian yang berusaha mengaitkan JT dengan terorisme.

Intinya, dengan strategi jitu JT yang tidak menggunakan kekerasan, tidak ngomong politik, tidak menjelekkan pihak lain baik muslim maupun non muslim serta tidak bicara khilafiyah membuat banyak analis intelijen barat bingung.

Mau nyari kejelekannya dari mana JT ini. Mau dijebak dg scenario kekerasan, bagaimana menjebaknya, karkun2 ini tidak bicara kekerasan. Mau diadu domba, bagaimana mengadu dombanya karkun2 ini tidak bicara kejelekan orang lain. Mau diblokir rekeningnya, bagaimana memblokirnya, markas mereka tidak punya rekening khusus, karkun2 itu menggunakan dana pribadinya untuk keliling dunia berdakwa, mereka tidak mencari-cari sumbangan. Mau dibenturkan dg partai politik, bagaimana membenturkannya mereka tidak bicara politik dalam pengajian-pengajiannya.

Maka bingunglah intelejen-intelejen barat tersebut sampai sekarang dan IngsyaAlloh sampai hari kiamat. Sementara dada mereka sesak karena tiap hari ribuan orang-orang bule masuk islam dengan suka rela asbab dakwah para karkun. Semoga amal ibadah kita menjadi penyejuk mata kita di surga kelak. Amiin




Selengkapnya...

Monday, April 13, 2009

Ijtima 2009


Nahmaduhu wa nushalli ‘ala Rasulihil kariim. ‘Amma ba’du…

Alhamdulillah akhirnya tempat dan tanggal ijtima juli 2009 sudah di putus, saat musyawarah mingguan Jakarta , dan apa saja yang harus di lakukan semua karkun ( pekerja dakwah ) demi menyambut ijtima 2009.

Ijtima juli 2009 akan di laksanakan di tempat yang sama sebagaimana ijtima 2008 yaitu di BSD . ijtima di adakan pada tanggal 17,18,19,20 Juli dan 21,22 juli 2009 diadakan Musyawarah dengan para Masyeikh. Berarti waktu yang tersisa untuk sukses ijtima tinggal kurang lebih 5 bulan dari sekarang. Dalam musyawarah Jakarta malam ini pak Cecep mengulang pesan yang disampaikan para Masyeikh ketika ijtima Tongi di Bangladesh, pesan-pesan tersebut diantarnya ;

1.Semua karkun ( pekerja dakwah ) selama 5 bulan dari sekarang sampai ijtima bulan juli jangan sampai satu orangpun yang tertinggal takbiratul ula ( takbir pertama bersama imam dalam sholat berjamaah ).

2.Semua karkun ( pekerja dakwah ) selama 5 bulan dari sekarang sampai ijtima bulan juli jangan sampai satu orangpun yang tertinggal baca alqur’an minimal 1 juzz setiap harinya.

3.Semua karkun ( pekerja dakwah ) selama 5 bulan dari sekarang sampai ijtima bulan juli jangan sampai satu orangpun yang tertinggal sholat tahajud.

4. Semua karkun ( pekerja dakwah ) selama 5 bulan dari sekarang sampai ijtima bulan juli jangan sampai satu orangpun yang melakukan kemaksiatan sekecil apapun kepada Allah swt.


“Subhaanka Allohumma Wa Bihamdika Asyhadu Allaa Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaika”
Selengkapnya...

Friday, April 3, 2009

MENJELANG PEMILU 2009

Assalaamu'alaikum warohmatulloh.


Dalam sebuah riwayat, Khalifah Umar bin Khotob pernah bertanya kepada para sahabatnya, “apa cita-cita kalian dalam menempuh dunia fana ini?” Salah seorang diantaranya menjawab, “Saya bercita-cita memiliki emas, zamrud, dan intan berlian sepenuh rumah saya.

Jika demikian, saya akan dapat berinfak di jalan Alloh. Juga akan saya gunakan untuk menolong umat Islam yang sangat kekurangan. Sahabat lain menjawab,” Saya ingin memiliki uang sepenuh rumah saya agar dapat membela agama Alloh dan membantu fakir miskin.
Juga akan saya gunakan untuk menegakkan hukum-hukum Alloh di muka bumi ini.”Mendengar semua itu, Umar terdiam sejenak. Kemudian ia berkata, ”Cita-citaku sangat berlainan dengan cita-cita kalian. Aku mencita-citakan tampilnya kembali orang-orang seperti Abu Ubaidah Ibnu Al Jarroh, Mu’adz bin Jabbal, dan Salim budak Hudzaifah.

Niscaya aku akan minta bantuan mereka guna menegakkan kalimat Alloh di muka bumi ini. Aku tertarik dengan jiwa mereka karena merekalah sosok manusia beriman, bertaqwa, jujur, dan sangat wara’ (berhati-hati agar tidak terjerumus dalam perkara sub hat/meragukan).

Mereka juga pemimpin umat yang sangat peduli terhadap nasib umat dan bangsanya pada masa depan. Mereka sangat amanah akan tugas dan jabatan yang mereka emban.Semoga kita umat Islam seluruhnya, mampu membuka mata, telinga, dan hati untuk memilih pemimpin-pemimpin yang mampu menjaga harkat martabat Islam dan ummatnya (izzul islam wal muslimiin), menegakkan kalimah Alloh dan sistem Islami, serta mampu menata kehidupan bangsa dan negara menuju baldatun thoyyibatun wa robbun ghoffuur- Negeri yang aman sejahtera penuh limpahan rahmat dan ampunan Alloh swt, amiin.



Selengkapnya...

Tuesday, March 17, 2009

Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

Mohon do'anya supaya kami mempunyai anak yg sehat, pintar, jujur, soleh/solehah n dalam melahirkan nanti diberi kelancaran dan kemudahan.. ...
Jazaakumullooh khoiron katsiiroo 'ala kulli haal


Selengkapnya...

Saturday, March 14, 2009


Assalamualaikum
Keyakinan terhadap Allah membuat Muslim selalu dalam keadaan optimis akan pertolongan-Nya.
Yakin terhadap Malaikat membuat Muslim menyadari bahwa makhluk Allah yang paling taat ini, akan selalu mencatat segala perbuatannya di dunia, sehingga amal perbuatan Muslim selalu dipenuhi dengan hal-hal positif.
Yakin terhadap kitab, membuat muslim selalu membaca panduan hidupnya setiap saat.
Yakin terhadap Rasul, membuat Muslim memantapkan langkahnya hidup di dunia, bahwa Allah tidak meninggalkannya tanpa pemandu perjalanan yang panjang ini.
Yakin terhadap hari akhir, membuat muslim tahu akan tujuan akhirnya. Iman kepada qadla dan qadar membuat muslim menyadari akan tanggung jawabnya hidup di dunia, sehingga tidak terjatuh pada keyakinan jabariyah atau keyakinan qadariyah.


Selengkapnya...

Monday, February 16, 2009

Syarat Kemenangan Dalam Dakwah

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS al-Hajj: 40-41)

Ini adalah janji yang Allah ungkapkan berulang kali. Di surat Muhammad, Allah bersabda:
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad: 7)

Siapapun yang konsekuen membela agama ini Allah member jaminan kemenangan. “Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”

Ayat di atas adalah janji Allah yang pasti terjadi. Hati yang beriman, jiwa yang penuh dengan cahaya bashirah akan menangkap firman Allah ini sebagai jaminan yang pasti dipenuhi. Tidak tersisa sedikitpun keraguan bahwa pembela agama Allah pasti akan mendapatkan kemenangan.

Tapi ternyata Allah memberikan criteria yang cukup spesifik. Sederhana dan jelas. Empat kriterianya: mendirikan sholat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada yang ma’ruf, dan melarang dari yang munkar. Tampaknya syarat yang cukup mudah dan simple. Tetapi kalau kita teliti ternyata ayat tersebut tidak berbicara tentang sekedar pekerjaan sholat, zakat dan dakwah. Tetapi ayat tersebut berbicara tentang integritas kuat yang diindikasikan dengan empat hal utama.

Mendirikan Sholat
Mereka yang berhak mendapatkan perolongan Allah itu bukan sekedar mampu mengerjakan kewajiban-kewajiban tersebut dalam kondisi yang biasa-biasa saja. Yang Allah katakan adalah orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka, mereka melakukan itu semua. Sebelum kita membahas tentang empat hal itu, mari kita perhatikan prasyaratnya. Melakukan sholat, zakat, dan tetap memperjuangkan kebenaran dalam kondisi berkuasa dan memiliki posisi, ternyata tidak dapat dilakukan oleh semua orang.
Betapa banyak orang-orang yang jika disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaannya mereka menawar kedisiplinan dalam sholat. Dengan mudah meninggalkan shalat jamaah dengan berbagai alasan.

Mari bersama-sama kita renungi hadits berikut:

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ » رواه البخاري

“Dari Anas dari Rasulullah SAW beliau berkata: Luruskan shaf-shaf kalian karena lurusnya shaf adalah bagian dari pendirian shalat.” (HR al-Bukhari)

Beliau mengatakan bahwa meluruskan shof adalah bagian dari mendirikan sholat. Kita telah mengetahui bahwa mengerjakan sholat tidak sama dengan mendirikan sholat. Yang dituntut dari kita adalah mendirikan sholat. Kalau meluruskan barisan sholat saja merupakan bagian dari mendirikan sholat, tentu saja tidak mungkin kita mendirikan sholat jika tidak ada shofnya. Artinya sholat yang tegak adalah sholat berjamaah. Kembali ke ayat 41 surat al-Hajj tadi, bahwa syarat pertama orang-orang yang Allah tolong adalah mereka tetap disiplin sholat berjamaah bagaimanapun sibuknya.

Kalau kita berkaca pada sejarah Islam kita dapat temukan bahwa mereka yang berhasil mengangkat panji-panji Islam di berbagai peperangan adalah orang-orang yang disiplin dalam shalat berjamaah. Ambil contoh misalnya Muhammad al-Fatih yang mampu menaklukkan Konstantinopel ibukota Bizantium.
Diriwayatkan bahwa setelah beliau memasuki kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) mereka sholat berjamaah. Sebelumnya Muhammad al-Fatih bertanya, “Siapa di antara pasukan Islam ini yang sejak baligh sampai sekarang ini belum pernah tertinggal shalat Shubuh berjamaah? Supaya dia maju menjadi imam.” Tidak ada yang menjawab. Sampai akhirnya beliau sendiri berkata, “Alhamdulillah yang telah menjadikan saya sejak baligh sampai sekarang belum pernah meninggalkan sholat shubuh berjamaah.”
Pada masa kini juga kita dapatkan contoh yang sama. Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah yang terpilih dalam jejak pendapat Islam OnLine sebagai pemimpin Islam terbaik, juga bukan hanya disiplin sholat jamaah. Bahkan beliau adalah imam mesjid yang mengimami shalat tarawih sepanjang Ramadhan tahun lalu. Dan bacaan beliau dikenal begitu menyentuh sehingga jamaah khusyu’ dan banyak yang menangis tersentuh bacaan al-Qur’an beliau.

Pada sisi lain kita temukan bahwa fenomena futur dalam sholat juga adalah indicator utama degradasi dalam peralihan generasi. Allah SWT bersabda:

”Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam: 59)

Ayat tersebut bercerita tentang generasi yang melanjutkan generasi-generasi pilihan yang Allah ceritakan pada ayat 58 sebelumnya, generasi para Nabi dan pengikut-pengikutnya yang setia. Masalah yang dihadapi oleh generasi-generasi teladan adalah mereka tidak dilanjutkan oleh generasi selanjutnya dengan kualitas keimanan yang sama. Allah menyebutkan masalah yang pertama dalam generasi tersebut adalah mereka menyia-nyiakan sholat. Kita bisa lihat bahwa sholat adalah criteria pertama yang Allah sebut dalam syarat kemenanga, dan juga shalat adalah indicator terpenting yang muncul dalam kemunduran sebuah umat.

Menunaikan Zakat

Syarat ketiga adalah menunaikan zakat. Ini adalah syarat penting dan bukti utama kebenaran iman. Dalam terminology al-Qur’an dan as-Sunnah kata az-zakat sering diwakili dengan istilah shadaqah seperti pada surat at-Taubah ayat 58 dan ayat 103.Karena itu Rasululah menyatakan :

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ
“Dan shadaqah adalah bukti.” (HR Muslim)
Imam an-Nawawi menyebutkan bahwa shadaqah adalah bukti pembenaran orang beriman dan dalil kebenaran imannya secara zhahir dan batin.

Keimanan adalah klaim yang perlu dibuktikan kebenarannya. Zakat adalah bentuk kerelaan untuk memberi dan untuk sedikit berkorban.

Dia juga sebuah mekanisme paten untuk sebuah keberpihakan yang konkret kepada orang lemah dan miskin. Karena itu yang paling pertama disebut dalam masharif az-zakat adalah fakir dan miskin. Karena itulah Rasulullah SAW bersabda tentang pelaksanaan zakat:

صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ
“Shadaqah dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dikembalikan kepada orang-orang fakir mereka.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dari sini bisa kita tangkap bahwa orang-orang yang Allah tolong adalah mereka yang menunaikan zakat, sebagai bukti konkret keimanan, pengorbanan, dan pelayanan kepada orang-orang fakir dan lemah. Dan dapat kita pahami bahwa orang-orang yang Allah beri kedudukan di muka bumi layaknya adalah orang-orang yang sangat jelas kapabilitasnya dalam memberikan sevice kepada orang-orang lemah secara khusus dan kepada seluruh rakyat secara umum.
Memerintahkan Kepada Kebaikan dan Melarang dari Kemunkaran

Syarat berikutnya adalah memerintahkan kepada al-ma’ruf. Dan ini bisa dikatakan sebagai the prime mission umat Islam (QS Ali Imran: 110). Artinya kalau kekuasaan tidak dapat berimpact positif langsung kepada penyebaran kebaikan dan eliminasi atau reduksi kemungkaran maka itu adalah kecelakaan sejarah bagi sebuah bangsa. Artinya komitmen untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan serta perlawanan terhadap kemunkaran adalah prasyarat mutlak harus dipenuhi untuk layak tampil sebagai pemimpin umat.

Sering terjadi dalam perjalanan umat ada segolongan orang yang berjuang merebut kekuasaan. Mereka meminta dukungan masyaakat dengan janji agar mereka menegakkan agama Allah. Akan tetapi ketika kesempatan untuk menyeru dan membela agama Allah sudah ada di tangan, mereka disibukkan oleh kepentingan masing-masing. Kondisi tersebut mirip dengan kondisi yang disebut dalam surat at-Taubah ayat 75-77:

dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah:
“Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada Kami, pastilah Kami akan bersedekah dan pastilah Kami Termasuk orang-orang yang saleh.
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.

Orang yang berjanji: “kalau saya berkuasa saya akan menegakkan kebenaran.” Lebih krusial dari pada orang berjanji “Kalau saya kaya saya akan bersedekah.” Sehingga ancaman hukuman kemunafikan bagi orang yang tidak memenuhi janjinya dalam berkuasa lebih keras dari pada ancaman orang yang berjanji sedekah setelah kaya.

Dan bukan main-main akibat ingkar janji seperti itu adalah tumbuhnya kemunafikan dalam hati. Betapa celakanya seseorang yang mendapatkan hukuman ini. Karena tempatnya orang munafiq adalah kerak terendah di dalam neraka. Na’udzu billah min dzalik



Selengkapnya...

Saturday, February 14, 2009

Nisob 3 hari

Masya Allah sudah 3 bulan nisob 3 hari saya tidak di jalankan karena masih terhalang oleh urusan dunia ini. Padahal masih banyak Islah yang harus saya lakukan utk diri sendiri dan masih banyak saudara muslim yang belum saya kunjungi untuk bersilahturrahmi.

Pesan masyech bahwa setiap kita mempunyai tangung jawab yang besar terhadap muallah ( masjid / musholah ) tempat kita tinggal, saya tinggalkan karena urusan dunia.

Ya ALLAH tambahkan dan kuatkan niatan hamba untuk keluar di jalanMU untuk islah diri ( memperbaiki diri ) semoga Iman, Ibadah , Muamalat, Muasyarat , Akhlaq saya semakin baik.

Selengkapnya...

Tuesday, February 3, 2009

Jangan sampai kita menghina


Apa pun putusan para ulama di MUI hendaknya kita hormati. Jangan sampai kita menghina sehingga kita seperti memakan daging bangkai saudara kita sendiri.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang di tertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang di rendahkan itu lebih baik.Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri
[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandun gejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan)yang buruk sesudah iman
[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
[Al Hujuraat:11]
[1409] Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
[1410]. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang di gelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." [Al Hujuraat:12]
Jazaakumullooh khoiron katsiiroo 'ala kulli haal
Selengkapnya...

Tuesday, January 20, 2009

Hukum Mengolok-olok orang yang teguh dalam syariat islam


Mengolok-olok orang-orang yang berpegang teguh dengan perintah Alloh Subhanahu wa Ta’ala
dan Rasul-Nya disebabkan karena mereka itu berpegang teguh (konsisten) dengan perintah itu, hukumnya haram, dan berbahaya sekali terhadap dirinya.
Karena dikhawatirkan kebenciannya terhadap mereka itu disebabkan kebenciannya terhadap kondisi mereka yang berpegang teguh dengan ajaran agama Alloh Subhanahu wa Ta’ala, di saat itu, pengolok-olokannya terhadap mereka menjadi pengolok-olokan terhadap jalan yang mereka tempuh (ajaran yang mereka pegang).
Mereka menyerupai orang yang telah dikatakan Alloh Subhanahu wa Ta’ala tentang mereka, yang artinya: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”.
Katakanlah: “Apakah dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman”. (QS: At-Taubah: 65-66).
Sesungguhnya ayat ini turun kepada satu kaum dari orang-orang munafik yang mereka berkata: “Kami tidak melihat mereka ini seperti qari (pembaca-pembaca) kami -yang mereka maksudkan adalah Rasululloh shallAllohu `alaihi wa sallam dan para sahabatnya- yang lebih suka makan, yang lebih pendusta lidahnya, dan yang lebih penakut dihadapan musuh. Lalu Alloh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat ini terhadap diri mereka.
Berhati-hatilah orang yang mengolok-olok penegak kebenaran, dikarenakan mereka itu dari penegak agama. Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lewat di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang berdosa kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”. Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS: Al-Muthaffifiin : 29-36).
(Sumber Rujukan: Asilah Muhimmah, Fatawa Syeikh Ibnu Utsaimin)


Selengkapnya...

Saturday, January 17, 2009

Umat Islam Bersatulah, Sambut Panggilan Gaza


Tidak ada takdir Allah yang sia-sia. Pasti ada hikmahnya, walaupun takdir itu sekilas tak disukai manusia. Juga, hikmah itu mungkin tersembunyi (blessing in disguise) , baru disadari belakangan. Begitu pun agresi Israel atas Palestina. Bagaimanapun, serangan ini telah membangkitkan ghirah ukhuwah Islamiyyah sedunia untuk membantu saudara-saudara seiman di bumi Palestina. Termasuk umat Islam di Indonesia.

“Duhai orang beriman, inginkah kalian Kutunjukkan pada suatu perniagaan yang menyelamatkan kalian dari adzab yang pedih. Kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kalian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian” (Ash-Shaf: 10-11).

Rasulullah SAW berwasiat: “Dinar yang paling utama yang dibelanjakan adalah dinar yang dibelanjakan untuk keluarganya, dinar yang dibelanjakan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang diinfakkan untuk rekan-rekannya (yang tengah berjuang) di jalan Allah.” (Muslim).

Memang, Indonesia sendiri juga masih sangat butuh banyak perhatian. Tapi, di negeri ini jihad (qital=perang) belum dibutuhkan. Berbeda dengan Palestina, yang sangat membutuhkan dukungan jihad. Baik secara langsung berupa prajurit dan peralatan militer, maupun secara tak langsung berupa dana, logistik, dan medis.

Ketika Palestina dan kaum muslimin sekitarnya belum cukup mampu untuk melawan Israel, maka kewajiban jihad meluas ke belahan dunia lain. Termasuk Indonesia, sebagai negeri Muslim terbesar di dunia.

Alhamdulillah, masalah Palestina sejak awal selalu menjadi agenda Muslim Indonesia pada umumnya (mainstream). Dari persoalan inilah, ‘’lahir’’ LSM semacam KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam), KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), dan lain-lain. PKS (Partai Keadilan Sejahtera) pun bisa dikatakan turut dibidani oleh persoalan Palestina.

Kini, ormas-ormas Islam pun ber-fastabiqul khairat menyokong perjuangan Palestina. Baik lewat aksi demo, orasi, tulisan, diplomasi, maupun pengiriman tim bantuan kemanusiaan.



Selengkapnya...

Dari Abdullah bin Umar r.huma., bahwasanya Rasulullah saw. bila pulang dari peperangan, haji, atau umrah selalu mengucapkan takbir tiga kali setiap berjalan di atas tanah yang tinggi. Beliau juga berdoa,

"Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir, aaibuna taa ibuna 'aabiduna saajiduna lirabbina hamiduna shadaqallahu wahdahu wa nashara 'abdahu wa hazamal-ahzaba wahdahu

( Tiada tuhan [yang berhak disembah] selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya-lah seluruh kerajaan. Bagi-Nya pula segala pujian. Dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu. Kami kembali, bertaubat, beribadah, bersujud, dan memuji tuhan kami.

Maha benar Allah dalam dalam segala janji-Nya. Dia mampu menolong hambaNya dan Dia mampu mengalahkan pasukan musuh sendirian." ( H.r. Abu Dawud )






Selengkapnya...

Monday, January 12, 2009


Berdasarkan informasi sementara yang didapat, para masyaikh dakwah telah memusyawarahkan bahwa untuk tahun 2009, di Indonesia tidak lagi diadakan ijtima-ijtima kawasan, namun semuanya bergabung menjadi satu, Ijtima Indonesia.
Insya Allah, tanggal tepatnya dan tempat pelaksanaannya masih dimusyawarahkan diantara jumindar dan syuro serta tentunya keputusan akhir ada pada musyawarah para masyaikh.
Bila sesuai dengan rencana, maka Ijtima Indonesia tidak hanya akan dihadiri sekitar 200.000-an saja orang Indonesia (jumlah minimal para pekerja agama / dai / karkun) tetapi juga akan dihadiri saudara-saudara muslim dari hampir seluruh dunia. Apalagi telah diputuskan bahwa para masyaikh serta syuro dunia juga akan hadir dalam Ijtima Indonesia 2009 nanti.
Sebagai persiapan, maka selain kerja-kerja untuk menyiapkan rombongan-rombongan dakwah juga mengabarkan akan maksud dan pentingnya istima tersebut. Targetnya adalah bagaimana setiap ummat islam mengetahui akan adanya istima tersebut serta turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, baik secara langsung yaitu dengan menghadirinya atau tidak langsung melalui dorongan moril dan doanya bagi kesuksesan ijtima tersebut.


Selengkapnya...

Friday, January 9, 2009

KENAPA KITA MENDUKUNG PALESTINA



Kalau ada ribut-ribut di negara- negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan terhadap Negara tersebut। Misalnya baru-baru ini ketika Palestina diserang। Ngapain sih mendukung Palestina?


Pertanyaan tersebut diatas sering kita dengar, terutama karena kita bukan orang Palestina, bukan bangsa Arab, rakyat sendiri sedang susah, dan juga karena entah mendukung atau enggak, sepertinya tidak berpengaruh pada kegiatan kita sehari-hari.
Padahal, untuk yang belum mengetahui.. kita sebagai orang Indonesia malah berhutang dukungan untuk Palestina.

Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain। Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.

Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan इंडोनेशिया :
“॥, pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia। Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.” Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.

Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI। Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia , Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia ॥"

Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949। Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.

Dukungan Mengalir Setelah Itu

Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk 'Panitia Pembela Indonesia '. Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah। Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya , demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.

Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.
Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu। Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih –tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.

Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:
"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya। mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."

Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada salib menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme- Islam di Asia dan Dunia Arab। “Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa।”
Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perdjoeangan kita॥(Lihat foto bung Hatta, Hj Agus Salim, Mufti Palestina, dan pemimpin Mesir di attachement supaya kita kenal wajah wajah dari tokoh pembela Indonesia ini)

Statement Tokoh dalam buku ini:

Dr. Moh. Hatta
”Kemenangan diplomasi Indonesia yang dimulai dari Kairo। Karena dengan pengakuan Mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau।”
A।H। Nasution
”Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri। Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan IranTurki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD ’45 : ”ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

"Perumpamaan kaum muslimin yang saling kasih mengasihi dan cinta mencintai antara satu sama lain ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota berasa sakit maka seluruh tubuh akan turut berasa sakit dan tidak dapat tidur." (HR Bukhari)



Selengkapnya...